Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengatakan bandara internasional di Buleleng, Bali, siap dibangun dalam tiga bulan mendatang dan diharapkan bisa dioperasikan pada 2014.
Proyek yang didanai investor GVK Group asal India itu akan menelan investasi hingga Rp2 triliun. "Ada tim ahli beranggotakan 30 orang saat ini sedang melakukan studi kelayakan," kata Wacik di Nusa Dua, Bali, kemarin. Dia menjelaskan, sesuai dengan jadwal, pembangunan bandara itu akan dimulai pada Juli mendatang.
Sejumlah proyek pendukung ikut disiapkan, di antaranya jalan tol Denpasar– Singaraja dan pengadaan kereta api. Wacik meyakini proyek airportdi Bali utara itu bisa memecahkan persoalan kemacetan di Bali Selatan, terutama Denpasar, Badung,dan Gianyar.Selain itu, kunjungan wisatawan yang selama ini terkonsentrasi di Bali selatan bisa terdistribusi ke Bali utara.
Dia mencatat, kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali saat ini sudah di atas ratarata, mencapai 7.000 orang setiap harinya. Padahal Bandara Ngurah Rai hanya sanggup menampung sekitar 4.500 wisatawan setiap harinya. "Ini belum ditambah kedatangan wisatawan domestik,"ujarnya. Di sisi lain,upaya mengurai kemacetan di Bali seperti dengan membangun jalan bawah tanah (underpass) di Simpang Dewa Ruci,Kuta, Badung dan jalan tol yang menghubungkan Denpasar–Nusa Dua sampai sekarang masih mengalami berbagai kendala.
"Flyover banyak ditentang, underpass juga banyak dipersoalkan," imbuh Wacik. Gubernur Bali Made Mangku Pastika sebelumnya mengatakan, pembangunan jalan tol diperkirakan akan menghabiskan dana Rp1,4 triliun. Proyek itu dibangun untuk menyambut Asia Pacifik Economy Cooperation (APEC) Summit 2013 di Bali.Jalan tol ini rencananya dibiayai dan dikelola oleh konsorsium BUMN, yakni PT Bali Tourism Development Corporation (BTDC), PT Jasa Marga, PT Pellindo III,dan PT Angkasa Pura I.
Pastika mengaku, pada 2010 lalu,Bali telah kehilangan dana pusat sebesar Rp25 miliar yang dianggarkan untuk membangun jalan layang karena kuatnya penolakan masyarakat dan kendala dalam pembebasan lahan."Belakangan underpass juga ditolak. Sampaisampai pemerintah pusat bertanya- tanya, Bali ini maunya apa?"ujarnya.
Adapun underpass yang dibangun memiliki panjang 450 meter,lebar 18 meter,dan tinggi 5,2 meter. Di tengah jalur underpass akan dibangun terowongan sepanjang 35 meter. Terowongan dibangun persis di bawah patung Dewa Ruci.Pembangunan underpassyang akan menelan dana Rp300 miliar dimulai pada Agustus 2011.
(Seputar Indonesia)
Mau booking tiket pesawat sekaligus menjadi agen penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, dan cepat? KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.
0 komentar:
Posting Komentar