Pertumbuhan penerbangan di Indonesia di posisi ketiga dunia setelah China dan India.
"Dengan pertumbuhan yang cukup besar faktor keselamatan nomor satu dan harus ditingkatkan," kata Roberto saat meninjau Garuda Indonesia Training Center di Cengkareng, Tangerang, hari ini.
Dia mengatakan pertumbuhan penerbangan dunia saat ini terpusat di Asia Pasifik karena jumlah penduduknya sangat besar. Namun pertumbuhan tersebut harus diimbangi oleh aspek keselamatan.
Menurut data Kementerian Perhubungan, pada 2010 jumlah penumpang pesawat di Indonesia mencapai 58 juta naik lebih dari 20% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu 48 juta penumpang.
Pertumbuhan itu juga seiring meningkatnya pengadaan tambahan pesawat dari sejumlah maskapai. Untuk itu perlu tambahan sumber daya manusia (SDM) yang besar pula. "Butuh lebih banyak lagi SDM berkualitas, karenanya setiap maskapai harus memiliki pusat pelatihan yang memadai."
Kualitas SDM, jelasnya, sangat menentukan keselamatan, karenanya harus dilatih dengan baik agar memiliki kualitas yang baik.
Dia menjelaskan saat pertama kali datang ke Indonesia yaitu pada 2007, tingkat kepatuhan terhadap standar keselamatan ICAO mencapai 40%, sekarang telah meningkat menjadi 80,4%.
Akibat tingginya pertumbuhan industri penerbangan, di Indonesia sendiri terjadi kekurangan pilot, begitu juga dengan penerbangan di dunia internasional. Gonzales mengakui bahwa industri penerbangan dunia juga kekurangan pilot.
(Bisnis Indonesia)
0 komentar:
Posting Komentar