Pilot dari sejumlah maskapai penerbangan mulai mengeluhkan kabut asap berasal dari pembakaran lahan di sekitar Kecamatan Sungai Raya, Kalimantan Barat.Pasalnya, asap itu mengganggu jarak pandang dan aktivitas penerbangan di Bandar Udara Supadio Pontianak.
"Akibat musim kering yang mendera Kalimantan Barat, banyak penerbang yang melayangkan protesnya. Asap sudah mengganggu, terutama di pagi hari, jarak pandang bagi penerbangan menjadi dekat sehingga menyebabkan para pilot mengeluhkan ke kami," kata Kepala Divisi Operasi Bandara Supadio Pontianak, Irmadani, saat dihubungi di Sungai Raya, Kamis (7/4/2011).Menurutnya, para penerbang protes karena jarak pandang ke bawah menuju landasan di bandara tertutup kabut asap sehingga susah dilihat. Pilot, katanya, cukup kesulitan mendeteksi landasan meski jarak pandang 400 feet yang dalam dunia penerbangan masih dapat ditoleransi dan tidak begitu mengkhawatirkan.
Namun, keluhan para pilot tersebut juga harus diakomodasi karena kalau dibiarkan terus akan semakin mengganggu dunia penerbangan di Kalbar. "Tidak menutup kemungkinan dalam beberapa waktu ke depan, bandara terpaksa ditutup," katanya.
Ancaman lain, katanya, terganggunya perekonomian di Kalbar. "Makanya harus ada langkah antisipasi atau pencegahan," katanya.
Pengelola Bandara Supadio Pontianak sudah melakukan berbagai langkah, termasuk mengimbau melalui jejaring sosial seperti Twitter yang berisi anjuran supaya warga Kalbar tidak membakar lahan, hutan, atau memainkan layang-layang di sekitar bandara.
"Pembakaran akan memunculkan kabut asap dalam jumlah banyak dan mengakibatkan penerbangan juga terganggu. Kami harapkan masyarakat mengetahuinya," katanya.
Pihak perusahaan perkebunan PT Peniti Sungai Purun di Kabupaten Pontianak, Kalbar, menyatakan bahwa sekitar 95 persen kebakaran lahan di areal perusahaan tersebut sudah dapat dipadamkan dan dikendalikan.
"Laporan dari petugas menunjukkan hal itu," dalih Corporate Affair PT Peniti Sungai Purun (PSP), Didiet Fadriana. Luas lahan yang terbakar di perusahaan tersebut diperkirakan telah menghanguskan 400 hektare.
(Kompas)
0 komentar:
Posting Komentar