Makanan berlemak baik untuk dikonsumsi oleh para pilot pesawat terbang karena dapat membantu pilot menjaga konsentrasi dan kemampuan responsive dalam mengendalikan pesawat terbangnya. Setidaknya demikian yang diungkapkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh University of North Dakota.
MAKANAN BERLEMAK BANTU PILOT KONSENTRASI?
Kecelakaan kecil atau gangguan pada pengendalian pesawat bisa diakibatkan oleh sang pilot. Pilot tak hanya butuh latihan fisik dan istirahat cukup untuk bisa menjaga konsentrasi. Makanan berlemak justru sangat dianjurkan dimakan sebelum terbang. Mengapa?
Cuaca buruk belakangan ini sering memicu terjadi kesalahan kecil pada pesawat yang berakibat pada pendaratan yang kurang sempurna bahkan kecelakaan fatal. Jika masalah utamanya ada pada manusia, maka pilot sang pengemudi pesawat mempunyai peranan penting.
Untuk menjaga kesehatan dan stamina para pilot umumnya melakukan olah raga teratur, makan bergizi dan istirahat cukup. Ternyata, hal tersebut tidaklah cukup. Sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini seperti yang dilansir MSN menemukan hal penting untuk pilot. Misalnya, jenis makanan yang bagus untuk dimakan.
Riset yang dilakukan oleh University of North Dakota menemukan bahwa pilot-pilot yang makan makanan berlemak seperti saus mentega, gorengan, memiliki respons cepat dalam tes mental dan sedikit kesalahan saat terbang dalam cuaca berawan atau buruk. "Kami menganalisa data dengan cermat. Hasilnya selalu konsisten tiap saat," tutur profesor Tom Petros sang psikolog yang memimpin penelitian dan menganalisa hasilnya.
Lemak dianggap sebagai momok oleh sejumlah ahli gizi. Riset terdahulu pada manusia dan hewan menemukan hubungan antara makanan yang tinggi lemak jenuhnya dengan problem pada daya ingat dan proses belajar. Atlet dan mereka yang perlu kegiatan fisik tinggi biasanya menfokuskan makanan pada karbohidrat tinggi untuk menjaga penampilan mereka. Dalam penelitian tidak menyebutkan bahwa orang harus makan biskuit dan saus berlemak. Pada kenyataannya sulit disimpulkan dari hasil penelitian mereka karena beberapa tes memerlukan alasan di balik hasil tersebut.
Peneliti menyakan bahwa penelitian tidak bertujuan mengontrol berat badan dan dilakukan karena pilot masih muda. Mereka bisa menyerap banyak asam lemak untuk perkembangan otak mereka. Kalangan militer berharap riset bisa membantu memperbaiki penampilan pilot. Statistik National Military Transportation Safety Board menunjukkan 80% kecelakaan sipil dan militer disebabkan oleh kesalahan manusia.
Riset mencatat bagaimana 45 calon pilot bereaksi terhadap makanan berbeda dan pengaruhnya pada penampilan mereka.Tiap 3 minggu, masing-masing pilot menggunakan 1 minggu untuk menjalani 4 jenis diet; tinggi lemak, tinggi karbohidrat, tinggi protein dan diet terkontrol. Menunya sama sehingga tipe diet tidak akan terlihat jelas bagi mereka. Dalam hal tertentu, perbedaan hanya pada minuman, pelengkap, saus, salad, sayuran dan dessert. "Mereka senang mendapatkan brownies," kata Glenda Lindseth yang membantu proyek tersebut. "Mereka semua mendapatkan brownies, namun beberapa lebih kecil dan ada juga yang tidak diberi olesan".
Salah satu makanan yang khusus adalah pizza tipis dengan keju dan daging untuk diet lemak, pizza ayam untuk diet karbohidrat dan dada ayam panggang dengan salad campur dengan saus salad yang bebas lemak dan keju parut bebas lemak untuk diet protein.
Penelitian memakai simulator pesawat yang menuntut calon pilot beradaptasi dengan cuaca mendung sehingga landasan tak terlihat dan hanya memakai panel komputer. Pilot kemudian harus mengikuti pola tertentu. Mereka juga harus mengikuti tes yang memerlukan daya ingat dan mengulang angka dan membandingkan bentuk.
Berdasarkan pada hasil tes, pilot dengan diet tinggi lemak dan tinggi karbohidrat mendapatkan hasil yang lebih baik dari pada mereka yang diet tinggi. protein Para pelaku diet tinggi lemak sedikit lebih baik dari pada diet tinggi karbohidrat. "Dengan riset tambahan, penemuan ini dapat membantu mengurangi kecelakaan penerbangan yang berkaitan dengan kesalahan pilot, yang sangat penting dalam perang," tutur Lindseth. Penelitian lanjutan diperlukan untuk menentukan apakah penemuan tersebut berefek lama.
"Hampir semua penelitian yang berkenaan dengan diet lemak jenuh seperti yang ada pada junk food mengurangi daya ingat," kata Fernando Gomes-Pinilia, seorang profesor psikologi UCLA yang tak terlibat dalam penelitian itu. "Saya akan lebih tertarik melihat apa yang mereka temukan ketika mereka memantau komposisi dietnya."
Mungkin ada benarnya bahwa para pilot harus lebih banyak makan makanan berlemak agar daya reaksi dan ingatnya lebih terjaga.
(detikfood.com)