NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Jumat, 19 Agustus 2011

Launching Trigana Air di 2 Kota

|0 komentar
Tepat pada Kamis (20/08/11) maskapai ini launching new route dari Jakarta ke PGK (Pangkal Pinang) dan PNK (Pontianak). Penerbangan rute kedua kota tersebut menggunakan pesawat Boeing 737-200 dengan kapasitas 120seat.

Launching tersebut dipimpin oleh Capt. Harwick dan Capt. Vincent Penerbangan juga diikuti oleh Eko Budi Gunarto selaku Business and Development, jajaran perwakilan manajemen Trigana Air serta 40 tamu undangan dari media dan travel agent.

Penerbangan ke Pontianak akan dilayani 1x sehari, dengan tarif harga tiket yang kompetitif, kami membuka mulai dari 399.000,00, karena Trigana Air menyediakan hidangan di udara selayaknya penerbangan era 90an, Prinsip pelayanan yang dikedepankan adalah Low Price and High Services. Penerbangan ke Pangkal Pinang dari Jakarta 2x sehari pukul 11.50 WIB dan 15.10 WIB, untuk harga tiket berkisar kompetitif dari IDR 420.000,00 hingga IDR 700.000,00 dan sudar terjual habis dari H-10 hingga H+10.

 

 

(IP)



Support by :



Pramugari Siap Layani Penumpang dengan iPad 2

|0 komentar


Para pramugari di maskapai British Airways akan punya cara baru dalam melayani para penumpang pesawat. Maskapai asal Inggris tersebut akan memberikan komputer tablet Apple iPad 2 pada para awak kabin.

Saat ini, sejumlah 120 awak kabin sudah mendapatkan iPad 2. Dilansir DailyMail dan dikutip detikINET, Jumat (19/8/2011), sebanyak 1.800 iPad tambahan akan dibagikan secara bertahap sampai akhir tahun ini.

Kehadiran iPad 2 diharapkan memudahkan tugas para awak pesawat memberi servis terbaik bagi penumpang. iPad 2 tersebut mendaftar nama setiap penumpang, termasuk di mana mereka duduk, makanan khusus yang mereka inginkan dan sebagainya.

Jadi sejak awal pramugari sudah mendapatkan gambaran tentang setiap penumpang. Pelayanan pada mereka diharapkan lebih baik dan personal.

"iPad telah memungkinkan kami melayani penumpang di pesawat dengan lebih personal, namun kemungkinan kegunaannya di masa depan tidak terbatas," tutur Bill Francis, Head of In-flight Customer Experience di British Airways.

Komputer tablet memang cukup populer di dunia penerbangan. Selain digunakan oleh awak kabin, tablet juga dipakai sebagai media hiburan di pesawat seperti yang dilakukan Jetstar atau American Airlines yang memakai Galaxy Tab 10.1


(Detiklnet)


Support by :



Co-Pilot Wanita Berpose di Kursi Pilot, Kapten Diskors

|0 komentar


Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, Transportasi, dan Pariwisata Jepang menegur seorang kapten pilot Japan Air Lines (JAL). Kapten pesawat Kargo Boeing 767-300F yang berusia 51 tahun tersebut ditegur karena membiarkan co-pilot duduk di kursi pesawat untuk kapten.

Tak hanya duduk, co-pilot perempuan tersebut juga mengambil gambar selama perjalanan dari Bandara Internasional Narita hingga Hong Kong pada Mei 2009. Nama kapten dan co-pilot tersebut tidak disebutkan.

Usai mendapat teguran, Kementerian pun memperingatkan JAL dan meminta kapten tersebut dilarang menerbangkan pesawat selama 45 hari.

Menurut Kementerian, pesawat kargo tersebut berangkat dari Hong Kong pada 1 Mei 2009 sore. Ketika melintasi Laut Cina Selatan, sang kapten membiarkan co-pilot berusia 34 tahun untuk duduk di kursinya dan mengambil gambar dengan kamera digital.

Kementerian menyatakan, Kapten pesawat tersebut telah melanggar tugasnya. Sebagai kapten, harusnya dia mampu menjaga dan menciptakan situasi yang aman sesuai dengan aturan penerbangan.

(Tempointeraktif)


Support by :



TransNusa Air Service Hentikan Penerbangan Sementara

|0 komentar


PT TransNusa Air Service untuk sementara menghentikan penerbangan ke semua rute dalam wilayah Nusa Tenggara Timur yang akan dilakukan hingga 22 Agustus mendatang.

Penghentian sementara penerbangan ke semua rute di NTT itu karena perusahaan sedang dalam proses finalisasi Aircraft Operation Certificate (AOC) atau izin operator penerbangan.

Itu dikatakan Manajer Bisnis PT TransNusa Air Service Budhy Karsidin di Kupang, Jumat (19/8).

Dalam proses finalisasi, para petugas kemungkinan besar akan melakukan pemeriksaan di lapangan untuk melihat langsung jenis pesawat yang dimiliki perusahaan itu sesuai dengan data yang sudah diserahkan ke Kementerian Perhubungan.

"Kami ingin tahapan akhir ini bisa berjalan lancar. Jangan sampai ada halangan karena para petugas ingin melakukan pemeriksaan pesawat tetapi pesawat sedang terbang melayani masyarakat," katanya.

(Media Indonesia)



Support by :



Rugi Besar, Qantas Ubah Strategi

|0 komentar


Maskapai penerbangan Australia, Qantas Grup, hari Kamis (18/8/2011) mengumumkan resmi tahap pertama dari strategi membangun bisnis penerbangan modern yang kompetitif secara global dan sangat fokus pada konsumen.

Pihak Qantas Grup dalam siaran pers mengemukakan, Qantas Airways mengalami kerugian finansial yang besar dan penurunan market share yang signifikan.

"Untuk itu, kami perlu melakukan perubahan fundamental," ujar pihak Qantas Grup dalam keterangan tertulisnya.

Tidak dirinci kerugian finansial yang dialami. Dijelaskan, karena Qantas International merupakan penerbangan besar dengan sejarah hebat, Qantas perlu mengeluarkan sejumlah besar modal sekitar 20 persen dibandingkan para pesaing utama guna mengembalikan keuntungan dan reputasi Qantas.

"Qantas mencanangkan rencana lima tahun dengan sasaran untuk mengembalikan keuntungan Qantas International dalam jangka pendek. Dalam lima tahun ke depan, bisnis penerbangan Qantas, baik domestik maupun internasional, akan melebihi modal kami secara berkelanjutan," ujar manajemen Qantas.

Qantas Grup terdiri dari Jetstar, Qantas Domestic dan Qantas Link, Qantas Freights, dan Qantas Frequent Flyer. Qantas Grup bertekad memperkuat perusahaan penerbangan ini bagi konsumen, karyawan, dan pemegang saham. 

(Kompas)




Support by :



Trigana Air Terbangi Babel

|0 komentar


Setelah maskapai penerbangan Sriwijaya Air, Batavia Air, Lion Air dan Garuda Indonesia Airlines, kini giliran maskapai berbendera Trigana Air akan melayani penerbangan rute Pangkalpinang-Jakarta (PP).

Rencananya, penerbangan komersil perdana akan berlangsung Sabtu (20/08/2011) dalam dua kali penerbangan, yakni pukul 11.50 dan 15.00 WIB rute Pangkalpinang-Jakarta, sementara rute Jakarta-Pangkalpinang pukul 10.15 dan 13.25 WIB.

Berdiri tahun 1991, saat awalnya Trigana Air hanya mengoperasikan dua unit pesawat bersayap tetap (Super King Air B‑200) dan 1 unit pesawat helicopter jenis Bell‑412. Dua puluh tahun maskapai ini terus melebarkan sayap.

"Kita juga sudah menyiapkan armada Boeing 737-500 yang berkapasitas 125 penumpang dan sampai saatnya nanti akan menerbangi Jakarta-Pangkalpinang (PP)," kata Antonius, pimpinan Trigana Air, kepada bangkapos.com, Kamis (18/08/2011).

Mendukung program pariwisata Bangka Belitung, maskapai ini hadir di Pulau Bangka dalam upaya mengakomodir banyak permintaan calon penumpang.

"Selain banyaknya permintaan untuk melayani rute Pangkalpinang-Jakarta (PP), kami juga melihat perekonomian di Bangka Belitung berkembang baik. Empat maskapai yang sudah ada ternyata masih terasa kurang, makanya kami hadir untuk Bangka Belitung," imbuh Antonius.

(Bangka Pos)




Support by :



Lecehkan Penumpang, Pelaku Dipenjara Setahun

|0 komentar


Seorang pria paruh baya di Amerika Serikat harus mendekam di penjara selama setahun, ditambah masa pengawasan selama lima tahun, setelah terbukti bersalah atas kasus pelecehan seksual kepada seorang perempuan. Kasus itu terjadi di suatu pesawat yang tengah terbang menuju AS.

Menurut laman Indian Express, 16 Agustus 2011, hukuman itu merupakan putusan sidang pengadilan di Kota Newark pada Senin waktu setempat. Menurut jaksa penuntut, Paul Fishman, terpidana bernama Ramesh Advani sebelumnya mengaku bersalah telah melecehkan seorang perempuan yang duduk di sebelahnya.

Kejahatan itu berlangsung saat mereka terbang dengan pesawat Continental Airlines pada 21 Mei 2010. Pesawat saat itu melayani penerbangan dari Hong Kong menuju Newark, AS.

Pria berusia 65 tahun itu beraksi ketika korban sedang tidur lelap. Ketika itu suasana kabin penumpang pesawat dalam keadaan gelap. Merasa diuntungkan dengan situasi, Ramesh lalu meraba-raba tubuh korban yang berada di balik selimut.

Merasa dilecehkan, korban langsung terbangun. Dia lalu beranjak dari kursi dan melaporkan perbuatan kurang ajar Ramesh ke awak kabin. Aksi bejat Ramesh juga diketahui dua saksi yang duduk tepat di belakang dia dan korban.

Akhirnya pelecehan ini menjadi masalah hukum yang harus ditanggung Ramesh.

(VIVAnews)




Support by :



Pelatihan Udara Pilot Dipindah

|0 komentar


Kementerian Perhubungan berencana memindahkan ruang udara untuk kegiatan latihan taruna Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (STPI) Curug, Tangerang. Kawasan ini dinilai sudah kurang memadai untuk digunakan dalam penerbangan pesawat latih. Ini juga terkait padatnya penerbangan komersial dari Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma.

Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Perhubungan Bobby R Mamahit mengatakan, minimnya waktu terbang latihan bagi para taruna akan berpengaruh terhadap produksi pilot. Ini mengingat latihan terbang merupakan materi pokok seorang taruna penerbang. "Fasilitas pendidikan di darat cukup bagus, termasuk simulator untuk pesawat latih, tapi memerlukan ruang udara yang ideal karena taruna wajib terbang," kata Bobby di Jakarta, kemarin.

Menurut dia, terdapat beberapa lokasi sebagai alternatif untuk area latihan, seperti Lampung, Kalimantan, dan Jayapura. "Sekolah penerbang yang dibiayai pemerintah cuma satu, yaitu di Curug, makanya ada kesulitan ketika ingin meningkatkan produksi," ujarnya.

Terkait kekurangan tenaga penerbang komersial tersebut, Kementerian Perhubungan juga berencana membangun sekolah penerbang baru tingkat nondiploma di kawasan timur Indonesia dengan standar internasional dalam waktu dekat. Diharapkan dapat meningkatkan jumlah lulusan pilot menjadi 150 orang per tahun dari saat ini yang mencapai 90 pilot dari sekolah milik pemerintah.

Bobby mengatakan, pihaknya tengah melakukan persiapan pendirian sekolah penerbangan berstandar internasional di Papua. Sebab, produksi pilot merupakan kebutuhan mendesak yang harus direalisasikan. "Saat ini banyak maskapai penerbangan yang kesulitan mendapatkan pilot dari dalam negeri, sehingga menggunakan pilot asing," kata Bobby.

Selain itu, kata dia, juga akan didirikan sekolah penerbangan baru untuk tingkat kompetensi nondiploma. Nantinya para lulusan hanya mendapatkan lisensi dengan masa pendidikan lebih singkat 18 bulan. Sedangkan untuk pendidikan yang ada saat ini memerlukan waktu 24 bulan. Dari sisi biaya, sekolah baru non-diploma ini akan lebih murah dibandingkan sekolah lain yang sudah ada, seperti di STPI Curug-Tangerang, Banten.

Dia menambahkan, biaya pendidikan tenaga penerbang untuk tingkat dasar saat ini mencapai 50.000 dolar AS. Ini belum termasuk biaya lanjutan sesuai dengan teknologi pesawat. Misalnya, untuk membawa pesawat jenis airbus, seorang pilot harus dilatih pesawat jenis tersebut.

(Suara Karya)


Support by :



Popular Posts