Merasakan nyaman dengan diri sendiri bisa membuat Anda berada dalam posisi yang lebih baik dalam sebuah hubungan, termasuk kehidupan seks. Begitu diutarakan psikolog Karen Zager, Ph.D, seperti dikutip Web MD.
Itu artinya, Anda harus merasa baik dan tidak kelelahan. Sebab, kelelahan bisa berdampak negatif terhadap kehidupan seksual seseorang. Faktor lain sebenarnya juga berperan dalam menurunnya aktivitas seksual, misalnya kelebihan berat badan.
Banyak orang mencari cara agar mendapat pikiran dan tubuh yang lebih baik. Dimulai dari melakukan program penurunan berat badan bagi mereka yang mengalami obesitas dengan berolahraga atau mengonsumsi makanan yang baik, mengurangi stres, hingga memiliki waktu tidur yang cukup. Bila dilakukan dengan rutin, aktivitas sensual dan romantis pun dapat diperoleh.
Konsumsi makanan yang baik
Memang, belum ada bukti cukup kuat yang saling berhubungan antara diet seimbang dan performa di tempat tidur. Namun, diet buruk tak dipungkiri dapat menyebabkan masalah kesehatan yang pada akhirnya memengaruhi hubungan seksual.
"Penelitian menunjukkan bahwa binatang yang mendapat sedikit kalori cenderung memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah," ujar John Allred, Ph.D, profesor gizi di Ohio State University.
Berarti, kemungkinan terinfeksi suatu penyakit lebih mudah terjadi. Padahal, penyakit bisa menjadi hambatan yang besar dalam memperoleh hubungan seksual yang menyenangkan.
Contohnya, menurut Allred, penderita penyakit jantung, ada kemungkinan harus mengonsumsi obat jenis tertentu yang bisa menghambat aktivitas seksual. Atau malah, mereka justru khawatir akan mengalami serangan jantung bila melakukan aktivitas itu. Ya, tak perlu terlalu ekstrem, sakit ringan seperti flu, demam tinggi, atau badan tak enak, juga bisa membuat gairah asmara padam.
Tak salah kalau Mark Kantor, Ph.D, associate professor gizi dan ilmu pangan dari University of Maryland, mengatakan, "Anda akan merasa sexy bila terlihat dan merasa baik."
Salah satu jalan untuk mendapatkannya dengan mengonsumsi diet seimbang secara menyeluruh dan berolahraga teratur.
Rajin olahraga, dong!
Menurut American Council on Exercise (ACE), aktif secara fisik bisa menjadi obat viagra alami. Itu sebabnya mereka menganjurkan banyak orang, meluangkan waktu selama 20-30 menit melakukan olahraga setiap harinya.
"Pria dan wanita yang berolahraga secara teratur gairah seksualnya akan meningkat," ujar Cedric Bryant, Ph.D.
Mereka akan memperoleh peningkatan kepercayaan diri, kemampuan untuk meraih orgasme, dan kepuasan hubungan yang lebih besar. Namun, bila hal tersebut belum cukup memotivasi Anda maupun pasangan untuk berolahraga, pertimbangkan hal berikut.
Para peneliti menemukan bahwa ada hubungan antara ukuran pinggang dan disfungsi ereksi yang terjadi pada pria. Semakin besar ukuran pinggang, semakin besar pula kemungkinan mereka mengalami DE karena risiko terhadap penyakit jantung dan pembuluh darah bertambah besar.
Perlu bukti lain? Penelitian menunjukkan bahwa olahraga sedang secara teratur bermanfaat positif terhadap masalah utama seksual, seperti disfungsi ereksi pada pria dan libido yang rendah, baik pada pria maupun wanita. Semua cukup masuk akal. DE kerap disebabkan buruknya aliran darah ke penis dan olahraga bisa memperbaiki kemampuan tubuh untuk memompa dan memperbaiki sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
Hal serupa juga bisa terjadi pada perempuan. Dalam satu penelitian di University of Texas, Austin, perempuan aktif secara fisik yang menonton "film biru" memiliki aliran darah ke vagina 169 persen lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak aktif.
Ada lagi berita bagus lainnya. Mark mengatakan, olahraga dapat meningkatkan pelepasan hormon tubuh yang penting untuk meningkatkan hasrat seksual, kapasitas aerobik dan kekuatan otot, serta image tubuh sendiri.
Mimpi indah
Agar bisa tidur enak diperlukan kondisi tubuh dan suasana hati yang baik. Hasil jajak pendapat yang dilakukan National Sleep Foundation menunjukkan bahwa suasana hati dapat dipengaruhi oleh kecukupan tidurnya. Bila waktu tidur kurang, suasana hati pun bisa ikut-ikutan menurun.
Orang yang tidur kurang dari enam jam lebih mudah lelah, stres, sedih, dan marah-marah daripada yang tidur lebih dari delapan jam. Di sisi lain, mereka yang hanya mempunyai sedikit masalah dengan tidur dilaporkan penuh gairah, rileks, dan gembira.
Dalam praktik sehari-hari, Russell Rosenberg, Ph.D, direktur Northside Hospital Sleep Medicine Institute di Atlanta menjumpai pasien dengan kekurangan tidur kronis, tak hanya lelah secara fisik untuk melakukan hubungan seksual, tetapi juga mengalami penurunan libido atau gairah. Sayangnya, rendahnya keinginan seks selama ini tidak dianggap sebagai akibat dari kurangnya waktu tidur.
Penelitian menunjukkan, orang yang tidak cukup waktu tidurnya, cenderung untuk lebih mudah mendapat kecelakaan, kesulitan menurunkan berat badan, dan kemungkinan meningkatkan gangguan metabolik atau hormonal yang secara tidak langsung dapat menempatkan seseorang pada masalah kesehatan. Semua konsekuensi tersebut dapat dipastikan berpengaruh terhadap kehidupan seksualnya.
Rosenberg merekomendasikan untuk meningkatkan waktu tidur total, meski ini berarti hanya menambah setengah jam atau lebih per minggunya. "Coba saja, dan lihat pengaruhnya terhadap kehidupan seksual Anda," ujarnya.
Rileks, Yuk…
"Untuk mendapat kehidupan seksual yang sehat dan menyenangkan, Anda harus dapat mengenyahkan pekerjaan. Anda harus bisa beristirahat dan mengalami kesenangan," ujar Zager.
Ini berarti dapat secara sementara melupakan apa yang dikatakan bos di kantor, apa saja yang ada di dalam memo, tagihan yang mesti dibayar, dan kebutuhan anak. Di sini otak berperan. Seks memerlukan rileksasi dan waktu. Zager mencatat bahwa beberapa pasangan bisa terlalu stres dan sibuk untuk menikmati atau bahkan melakukan hubungan seksual. Itu sebabnya, ia menyarankan pasangan agar membuat prioritas.
Seberapa penting seks bagi Anda dan pasangan. Bila memang penting bagi hubungan Anda, ia menyarankan agar pasangan mencari waktu dan bersama-sama menurunkan stres atau kelelahan. Rekomendasi yang disarankan di antaranya menghilangkan beberapa aktivitas dari kesibukan, mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain, dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk aktivitas yang tidak penting.
Soal istirahat, Zager menyarankan mengambil waktu 5-30 menit untuk berjalan, meditasi, berendam air hangat, melakukan yoga, atau hanya duduk diam. Waktu tersebut dapat membantu mengisi baterai diri dan membuat transisi antara pekerjaan, keluarga, dan kehidupan seksual. Bila Anda punya dasar yang kuat terhadap pengelolaan stres, membuat prioritas, dan mengurus diri sendiri dengan baik, Anda dapat membangun hubungan dengan orang lain dan menikmati kehidupan seks.
Selamat menikmati aktivitas seksual Anda!