NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Minggu, 04 November 2012

Cinta Membuat Dua Otak Anak Ini Beda


Otak anak berusia tiga tahun.

Ini adalah gambar otak dari dua orang anak berusia 3 tahun. Mengapa yang satu tampak lebih besar dari yang lain? Penyebabnya adalah faktor perhatian dan kasih sayang. Anak dengan otak yang lebih besar mendapatkan kasih sayang dari orang tua, sedangkan yang otaknya kecil ditelantarkan.


Seperti yang dimuat dalam jurnal the Proceedings of the National Academy of Sciences Early Edition, pakar ilmu saraf yang meneliti otak ini menyatakan perbedaan keduanya sangat mengejutkan. Otak berukuran kecil di sebelah kanan begitu berbeda, di mana banyak area pada otak yang hilang dibandingkan yang kiri.

Anak dengan otak sebelah kanan bukan tidak mungkin akan tumbuh menjadi pribadi yang kurang cerdas, kurang berempati, cenderung rentan kecanduan dan terlibat kejahatan. Anak dengan otak kecil juga cenderung akan menjadi beban orang lain dan mengalami problem kesehatan mental dan fisik yang serius di kemudian hari.

Apa yang menyebabkan perkembangan kedua otak anak usia tiga tahun ini begitu berbeda?

Menurut analisa para ahli, penyebab utamanya adalah cara mereka diperlakukan orang tua. Anak yang pertumbuhan otaknya maksimal selalu mendapat perhatian dan kasih sayang dari ibunya. Sedangkan anak dengan ukuran otak yang menciut kerap diabaikan dan disakiti. Perbedaan perlakuan ini menjelaskan mengapa ada anak yang otaknya berkembang secara optimal, sedangkan anak yang lain tidak.

Profesor Allan Shore dari University California Los Angeles Amerika Serikat yang meneliti masalah ini menyatakan, pertumbuhan sel otak dipengaruhi oleh interaksi antara bayi dan pengasuh utamanya dalam hal ini seorang ibu.  "Pertumbuhan sel otak bayi membutuhkan interaksi positif antara bayi dan ibu.  Perkembagan sirkuit serebral tergantung pada hal tersebut," ujarnya.

Shore menekankan, jika seorang bayi tidak diperlakukan dengan baik pada dua tahun pertama kehidupannya, maka gen-gen yang bertanggung jawab untuk beragam aspek fungsi otak seperti kecerdasan tidak akan berfungsi dan bahkan tidak eksis.

Hal ini tentu memunculkan kekhawatiran serta implikasi yang menimpa pada anak-anak yang diabaikan orang tua pada dua tahun di awal kehidupannya. Semakin parah anak tersebut ditelantarkan orang tua, maka semakin nyata dampak kerusakan yang akan muncul.

Gambar perbedaan otak ini juga memunculkan kekhawatiran akan adanya siklus penelantaran anak-anak. Pasalnya, mereka yang ditelantarkan orang tuanya semasa kecil cenderung mengalami hambatan perkembangan otak, sehingga mereka pun cenderung melakukan hal yang sama pada anak-anak mereka.

Namun begitu, riset di AS menunjukkan bahwa siklus ini dapat diputus. Syaratnya perlu ada penanganan secara dini dan dukungan  penuh dari keluarga.

Seperti dilaporkan laman Neurosciencenews.com, riset ini adalah yang pertama menunjukkan bagaimana perubahan pada daerah penting dari otak anak berkaitan dengan pola asuh seorang ibu. Anak-anak yang mendapatkan perhatian penuh dari ibu pada awal kehidupannya cenderung memiliki otak dengan ukuran hippocampus, yang lebih besar. Hippocampus adalah bagian otak yang penting dalam pengaturan fungsi belajar, mengingat dan respons terhadap stres. 

Sumber :Telegraph

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts