NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Minggu, 03 Juli 2011

Delay 3,5 Jam, Batavia Air di Polonia Medan Diamuk Penumpang



Para calon penumpang pesawat Batavia Air di Bandara Polonia, Medan, Sumatera Utara, mengamuk. Penyebabnya, pesawat nomor penerbangan Y6-594 rute Medan-Jakarta mengalami delay hingga 3,5 jam.

Asahan Pasaribu, salah satu calon penumpang mengatakan, di tiket tertulis pesawat seharusnya berangkat pukul 16.00 WIB. Ketika check-in, petugas sudah memberitahu pesawat delay hingga pukul 17.30 WIB.

"Tapi tadi pukul 17.00 WIB, lewat pengumuman diberitahu delay lagi dan berangkat pukul 19.30 WIB. Apa-apaan ini?" amuk Asahan kepada petugas Batavia Air di ruang tunggu penumpang bandara Polonia, Medan, Minggu (3/7/2011). Belasan penumpang lain juga ikut memprotes petugas tersebut.

Asahan mengatakan, delay Batavia Air ini telah menghancurkan seluruh jadwalnya yang harus sampai di Yogyakarta besok pagi untuk ujian.

"Tiket kereta sudah saya pesan, kalau dari sini pukul 19.30 WIB, naik apa saya dari Jakarta ke Yogya? Ini benar-benar penghancuran," hardik mahasiswa program doktor di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini.

Penumpang lain yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, sejak delay awal, yakni pukul 16.00 WIb menjadi 17.30 WIB, Batavia Air terkesan tidak berniat memberi kompensasi.

Padahal, menurut Pasal 36 Keputusan Menteri Nomor 25 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Angkutan Udara, untuk keterlambatan 90 menit sampai 180 menit, maskapai wajib memberikan minuman, makanan ringan, makan siang atau makan malam; dan memindahkan penumpang ke penerbangan berikutnya atau ke perusahaan angkutan udara niaga berjadwal lainnya, apabila diminta penumpang.

"Jadi sejak delay pertama Batavia memang terkesan tidak niat memberikan kompensasi," katanya menambahkan tidak ada makanan dan minuman.

Susanti, petugas Batavia Air di ruang tunggu, mengatakan, delay hingga 3,5 jam disebabkan oleh padatnya penerbangan di Polonia. "Mohon maklum, ini high season," ujarnya.

Terhadap para penumpang yang ingin penerbangannya dipindahkan ke maskapai lain, Susanti mengatakan pihaknya tidak bisa memenuhi dengan alasan jadwal maskapai lain juga padat. Dia hanya memberi tawaran membatalkan penerbangan atau menunggu delay 3,5 jam.

"Ini udah nggak bener. Masa zaman sudah canggih, masih ada alasan seperti ini (high season)," hardik Asahan lagi.

(DetikNews)




Support by :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts