NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Jumat, 02 Desember 2011

Penerbangan di Juanda Terancam Kawanan Burung

 

Gangguan burung semakin memusingkan pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya. Segala cara telah dicoba untuk mengusir burung-burung di sana. Mulai dari cara menembaki, hingga mengusirnya dengan suara predator buatan. Tetapi burung-burung itu tetap mengusik.

Gangguan burung pada pesawat (bird strike) sudah menjadi keprihatinan bagi banyak bandara di dunia. Serangan burung ini bisa mengakibatkan kerusakan pesawat yang tentunya membahayakan penerbangan itu sendiri. Pendaratan darurat pesawat di Sungai Hudson, New York Januari 2011 yang fenomenal itu juga akibat serangan burung.

Serangan burung ini merupakan satu dari sekian gangguan (hazard) penerbangan di Juanda. Gangguan lain adalah frekuensi radio ilegal, runway incursion (posisi yang tidak tepat di lokasi runway), green laser, dan layang-layang.

Menurut Kepala bagian Manajemen Keselamatan Bandara Internasional Juanda, PT Angkasa Pura (AP) I, Ponco Priyono, sebagian besar gangguan burung baru diketahui ketika pesawat sudah parkir di apron. Demikian pula dengan kapan serangan terjadi, waktu lepas landas atau mendarat.

"Mungkin karena pilot sedang dalam konsentrasi tinggi sehingga kurang memperhatikan hal itu. Tanda-tandanya ada bau seperti benda terbakar atau kalau tidak pilot juga merasakan ada grek grek pada mesin," kata Ponco, Selasa (29/11/2011) kemarin.

Ponco tidak bisa menyebutkan angka pasti bird strike yang dialami pesawat yang lalu lalang di Juanda. Namun ia menegaskan, jumlah burung yang hilir mudik di sekitar bandara itu sudah demikian mengkhawatirkan. "Pagi sekitar pukul 07.00 WIB burung burung itu mulai berangkat dari sisi Selatan menuju Utara, sore sekitar pukul 17.00 WIB baru balik lagi," kata Ponco menjelaskan pola hilir mudik.

Aktivitas burung yang tinggi sangat berkaitan dengan lokasi Bandara Juanda yang berdekatan dengan bentangan pantai timur Surabaya (Pamurbaya) yang memang menjadi rumah atau persinggahan ratusan spesies burung. Termasuk di dalamnya burung migran yang selalu berpindah dalam kurun waktu tertentu.

Ia menjelaskan aktivitas harian burung yang terbang berkelompok di sekitar bandara itu tentu saja merepotkan para pilot yang hendak take off maupun landing. Sehingga, harus ada langkah-langkah yang diambil untuk mengendalikan burung-burung itu.

Ponco mengakui, banyak hewan hewan kecil di sekitar kawasan bandara ini yang memicu kedatangan burung. "Bukan hanya kecebong (anak katak), tapi ulat yang ada di rumput rumput itu juga mengundang burung karena menjadi makanan burung," ujarnya.

Untuk menjaga agar burung burung itu tidak datang mencari makanan di rumput, petugas terus-menerus menjaga ketinggian dari rumput. Misalnya dengan pemangkasan rumput. "Ketinggian rumput ini harus selalu terjaga, antara 20–30 centimeter tidak boleh terlalu tinggi atau terlalu pendek," imbuhnya.

"Bahkan kami pernah terpikir akan mencoba dengan cara memakai pawang burung untuk mengendalikan keberadaan burung tersebut, tapi apakah bisa," paparnya.

Menurutnya, kalau ada pawang burung pihaknya mau mencoba untuk mengendalikan burung burung yang lalu lalang di bandara. "Kalau ada pawang burung bisa dicoba mungkin lebih efektif untuk mengusir dan mengendalikan pergerakan burung burung itu," lanjutnya.


(Kompas)

SUPPORT BY








0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts