NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Senin, 06 Februari 2012

Kurang Tidur, Anak Sering Berkemih di Malam Hari



Tidur cukup di malam hari dibutuhkan anak untuk pertumbuhannya.

Sering berkemih terutama pada malam hari adalah salah satu gejala dini pembesaran prostat jinak (BPH), yang banyak dialami pria di atas usia 40 tahun. Tetapi jangan salah, kondisi ini  juga dapat menimpa anak-anak, khususnya mereka yang kekurangan waktu tidur.

Penelitian para ahli dari Aarhus University Hospital Denmark mengindikasikan, kurang tidur dapat memengaruhi kondisi kesehatan anak berusia delapan dan 12 tahun. Tidur yang tidak cukup membuat mereka lebih sering berkemih, mengeluarkan lebih banyak kadar sodium dalam urine dan mengalami perubahan hormon dalam tubuh yang berperan penting mengatur ekskresi. Tidak hanya itu, temuan juga mengindikasikan, kurang waktu tidur pada anak dapat memicu tingginya tekanan darah dan detak jantung.

Dalam risetnya, peneliti melibatkan sekelompok anak sehat dari dua jenis kelamin yang kemudian diminta untuk tinggal di rumah sakit berturut-turut selama dua hari. Hari pertama digunakan peneliti untuk mengumpulkan informasi dan data-data mendasar seperti data urine, tekanan darah, denyut jantung, dan pengukuran fisiologis lainnya.

Hari kedua digunakan peneliti untuk mengkaji nilai-nilai tersebut selama dan setelah anak-anak dikondisikan kurang tidur. Hasil informasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan catatan kebiasaan tidur sehari-hari anak, yang diperoleh dari orang tua mereka.

Pada malam kedua (jam 8 malam), anak-anak diminta untuk berada dalam posisi terlentang di tempat tidur (dalam sebuah ruangan yang remang-remang). Mereka tidak diperbolehkan melakukan aktivitas fisik, makanan dan minum sampai jam 7 pagi. Sementara pada kelompok lain, anak-anak diminta untuk terus tetap terjaga selama mungkin sepanjang malam.

Hasilnya diketahui bahwa kurang tidur memiliki efek dramatis pada ekskresi urin di malam hari, dengan peningkatan rata-rata 68 persen. Bahkan kadar sodium dalam urin pada anak yang kurang tidur malam lebih tinggi sepertiga ketimbang anak yang waktu tidurnya normal.

Tingkat hormon yang terkait dengan air dan ekskresi sodium juga memiliki banyak perbedaan pada anak yang kurang tidur. Peneliti juga mencatat, kurang tidur pada anak secara signifikan dapat memicu tekanan darah dan denyut jantung lebih tinggi (sama antara laki-laki dan perempuan). Riset dipublikasikan dalam American Journal of Physiology - Renal Physiology.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts