NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Selasa, 12 April 2011

Bukan DC-9, Melainkan Diisi 9

Martha's Vineyard adalah sebuah pulau kecil di Selatan Boston, Negara Bagian Massachussets. Tempat tetirah eksklusif ini klan Kennedy punya ranch di sini - sebetulnya dapat dicapai dengan gabungan moda transportasi bus dan ferry. Ongkosnya hanya sekitar US$30. Tetapi, di pulau ini juga ada bandara kecil yang dapat didarati Boeing 737. Maklum, orang kaya malas naik bus.

Dari Boston Logan Airport, saya naik pesawat terjadwal dari Cape Air. Tiketnya seharga US$169. Sangat mahal untuk jarak sependek itu. Dengan uang yang sama, kita bisa pp Jakarta-Denpasar dengan maskapai penerbangan murah.

Pesawat-pesawat kecil yang dioperasikan Cape Air ini ketepatan jadwalnya sangat bagus. Untuk tujuan Martha's Vineyard dengan jarak terbang antara 25-30 menit, setiap hari ada 4 penerbangan terjadwal. Di tiket saya tercantum keberangkatan pukul 14.00 dan ketibaan pukul 14.37. Kenyataannya, kami lepas landas pukul 14.10 dan mendarat pukul 14.35.

Pesawat berbaling-baling dua ini berjenis Cessna 402C. Dua kursi penerbang dan delapan penumpang. Karena cukup diterbangkan oleh seorang pilot, di kalangan para penerbang Indonesia pesawat ini dikenal dengan nama "Diisi 9" karena dapat memuat sembilan penumpang. Pilot mengundang saya duduk di kursi penerbang sebelah kanan. "Boleh memotret ke bawah, tetapi jangan memotret saya," katanya ketika melihat saya mengeluarkan kamera.

"Lho, kenapa?" tanya saya heran. "Karena saya terlalu amat sangat ganteng," katanya menyeringai. Candaan itu langsung membuat semua penumpang merasa akrab dan nyaman.

Penerbangnya masih muda, dan menerbangkan pesawatnya dengan trampil. Dengan sudut yang nyaman, kami mendaki cepat ke ketinggian jelajah 3600 kaki. Boston segera melayang di belakang kami. Kecepatan pesawat rata-rata 160 knotts - sekitar dua kali kecepatan mobil-mobil yang melaju nun di bawah sana.

Cuaca cerah, tetapi angin yang kencang membuat penerbangan ini terguncang-guncang cukup keras. Kami terbang lurus ke arah 180 derajat - Selatan.

Setelah melewati Woods Hole, pelabuhan ferry menuju Vineyard Haven, pilot langsung menurunkan sudut hidung pesawatnya, descending ke pulau tujuan. Banyak perahu layar tampak tertambat di pantai Vineyard Haven (nama lain = Tisbury). Pemandangan hutan - yang masih meranggas daunnya karena musim semi belum tiba - terbentang di bawah.

Runway in sight! Wah, padahal pramugari belum sempat memberi kami minuman dan makanan. Eh, memang di penerbangan ini tidak ada cabin service, kok.

Penerbang berkomunikasi di radio dengan menara pengawas, menurunkan flap, dan langsung memasuki base-leg turn. Sebelum puas menikmati joy flight yang pendek itu, roda-roda pesawat sudah menjejak landasan.


(Bondan Winarno /Detik)



Mau booking tiket pesawat sekaligus menjadi agen penjualan tiket pesawat secara online, murah, mudah, dan cepat? KLIK DISINI untuk mendapatkan informasi selengkapnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts