NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Senin, 15 Agustus 2011

Boeing Siapkan Penerbangan Luar Angkasa

JIKA pemanasan global terus terjadi di bumi dan planet ini sudah tidak layak lagi untuk dijadikan tempat tinggal manusia, maka hal itu sudah diantisipasi oleh perusahaan pembuat pesawat dunia, Boeing.


Perusahaan yang bermarkas di AS ini menyatakan siap menjadi perusahaan pertama yang membuat pesawat untuk penerbangan komersial ke luar angkasa. Dinamai CST-100, pesawat kapsul tersebut akan menjalani tes terbang pada 2015.

Perusahaan asal Amerika Serikat ini akan menggunakan roket Atlas 5 dalam uji coba nanti. Tes terbang akan dilakukan tiga kali. Penerbangan pertama dan kedua akan dilakukan tanpa awak, baru pada tes ketiga pesawat terbang dengan awak.

Pada tes terbang pertama pesawat akan menuju orbit. Tes terbang kedua ditujukan untuk menguji fitur keselamatan astronot yang disertakan di pesawat. Nantinya pesawat hanya terbang setengah jalan, lalu mendorong dirinya sendiri menjauhi roket, seolah roket bermasalah. Jika sukses, penerbangan ketiga akan membawa dua orang pilot Boeing menuju International Space Station. Setelah itu, CST-100 akan melayani perjalanan komersial menuju luar angkasa pada 2016.

Boeing mengaku tengah menyeleksi dua orang pilot yang akan ikut dalam misi 2015 nanti. "Kami sedang mewawancarai calon pertama," kata John Elbon, wakil presiden sekaligus manajer program Boeing's Commercial Crew. "Saya ingin mengajak mereka terbang agar jadi bagian dari proses desain dan memberi masukan dari sudut pandang operator."

Boeing merupakan salah satu perusahaan yang diajak NASA untuk mengembangkan layanan transportasi komersial menuju orbit Bumi. Nantinya NASA dan badan luar angkasa lainnya di seluruh dunia bisa membeli tiket untuk bisa terbang ke stasiun internasional di luar angkasa, yang rencananya akan dilengkapi laboratorium dan hotel ruang angkasa.

Keberhasilan rencana tersebut tergantung pada keberhasilan program pengembangan dan ketersedian dana. Bulan lalu, NASA menghentikan program pesawat ulang-aliknya, salah satunya karena tingginya biaya perawatan. Badan luar angkasa AS ini meyakini jika tanggung jawab operasional diserahkan ke sektor komersial, biaya orbital bisa ditekan. (Sumber: National Geographic Indonesia)

 NASA Bangun SPBU di Luar Angkasa
NASA ingin membangun stasiun pengisian bahan bakar di luar angkasa, sebuah fasilitas penting yang diperlukan untuk penjelajahan luar angkasa yang lebih jauh, bahkan untuk hidup di luar angkasa.

"Menyimpan bahan yang mudah meledak, seperti hidrogen dan oksigen cair, dalam suhu rendah penting untuk misi jangka panjang," demikian dinyatakan NASA. Jadi, pembuatan stasiun pengisian bahan bakar tidak sesederhana membuat SPBU di Bumi. Bahan bakar roket berbentuk cairan pada suhu rendah (kriogenika). Jika tidak disimpan dalam suhu yang tepat serta perlindungan yang cukup, cairan bisa mendidih dan berubah menjadi gas.

Stasiun pengisian ini penting mengingat misi-misi NASA berikutnya adalah mengirim manusia ke asteroid pada 2025 dan ke Mars pada pertengahan 2030-an. Pengisian bahan bakar akan dilakukan di orbit pesawat atau di permukaan planet atau bulan.

NASA sudah menunjuk empat perusahaan untuk melakukan studi terhadap fasilias ini. Mereka adalah Analytical Mechanics Associates Inc, Ball Aerospace and Technologies Corporation, Boeing, dan Lockheed Martin Space Systems. Secara total, NASA telah menghibahkan 2,4 juta dolar AS kepada keempat perusahaan tersebut.

"Setiap perusahaan harus menghasilkan laporan mengenai teknologi manajemen cairan kriogenika, kemampuan dan infrastruktur untuk kelangsungan stasiun pengisian bahan bakar, serta kemungkinan penggunaan sumber daya manusia di luar angkasa," kata NASA dalam sebuah pernyataan. Penelitian akan fokus pada jarak antara teknologi yang berkembang saat ini dengan teknologi yang dibutuhkan stasiun pengisian bahan bakar.

Selama pengujian program ini, NASA akan melakukan sebuah uji penerbangan. Untuk tujuan yang sama, NASA juga melakukan percobaan yang disebut "Robotic Refueling Mission" di International Space Station pada bulan Juli lallu. Misi ini dilakukan terhadap Atlantis.

(Space.com / National Geographic Indonesia/ Tribunnews)


0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts