Maskapai Batavia Air bisa turut menentukan besaran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 2011. Pihak Batavia Air sudah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Agama terkait kesanggupan menyediakan jasa pengangkutan jamaah haji dengan biaya murah.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Chaerun Nisa, mengatakan Batavia Air sudah menyatakan kesanggupan melayani jamaah haji dengan biaya yang lebih murah dibandingkan maskapai Garuda Indonesia. "Memang belum mengajukan harganya berapa, tapi Batavia memang sanggup lebih murah," kata Chaerun Nisa, Ahad (19/6).
Menurut Nisa, selama ini, jasa penerbangan jamaah haji hanya dilayani oleh Saudi Arabia Airlines dan Garuda Indonesia. Dominasi kedua maskapai tersebut membuat komponen biaya penerbangan haji menjadi suatu hal yang sulit dikoreksi. "Karena itu sudah sejak lama kita ingin ada maskapai lain yang bisa ikut," ujarnya.
Walaupun demikian, penentuan maskapai mana yang akan digunakan untuk penerbangan jamaah haji, sepenuhnya berada di tangan Kementerian Agama. Usulan dari Kementerian Agama itulah yang kemudian akan mendapatkan penilaian dari DPR. Apabila Batavia berhasil meyakinkan Kementerian Agama untuk bisa turut melayani penerbangan haji, Nisa yakin komponen biaya penerbangan haji akan turun.
Nisa mengatakan, tahun lalu sebenarnya sudah ada dua maskapai nasional selain Garuda Indonesia yang mengajukan diri melayani penerbangan haji. Kedua maskapai tersebut adalah Lion Air dan Batavia Air. Namun kedua maskapai tersebut tidak jadi ikut melayani penerbangan haji lantaran mengundurkan diri (Lion Air) dan tidak memenuhi syarat yang ditentukan Kementerian Agama (Batavia Air).
Ihwal harga yang ditawarkan, politisi wanita asal Partai Golkar ini menyebutkan, ada selisih sekitar 200 dolar AS per jamaah. Perkiraan selisih harga tersebut diperoleh dari penawaran yang disampaikan Lion Air dan Batavia Air tahun lalu. Garuda menawarkan 1.800 dollar AS sedangkan Batavia dan Lion 1.600 dolar AS.
Namun demikian, Chaerun Nisa belum bisa memastikan biaya penerbangan haji untuk tahun ini. Baik Garuda Indonesia maupun Batavia Air sama-sama belum menawarkan harga yang spesifik. "Tapi kemungkinan selisihnya hampir sama dengan tahun lalu," pungkasnya.
(Republika Online)
0 komentar:
Posting Komentar