Direktur Umum Lion Air Edward Sirait mengatakan delay yang terjadi beberapa waktu lalu, lebih disebabkan faktor teknis, di mana pesawat dialihkan ke bandara lain akibat hujan deras serta karena sistem schedule down.
Dia mengakui penerbangan di Pekanbaru, Riau, sering delay karena cuaca buruk sehingga memaksa maskapai untuk mengalihkan penerbangan atau divert ke bandara terdekat seperti Batam dan Medan.
"Divert ini untuk keamanan penerbangan, padahal dari sisi kami, delay juga merugikan kami karena menambah biaya operasional, seperti membayar perpanjangan jam operasional bandara terkait maupun satu bandara alternatif terdekat, juga memberi makanan kepada penumpang,"kata Edward di Jakarta, Minggu (12/6/2011).
Edward memberi contoh, untuk kasus delay di Pekanbaru, pihaknya merugi hingga 20 persen dari pendapatan tiket. Harga tiket penerbangan Jakarta-Pekanbaru PP Rp 600 ribu per orang, untuk pesawat yang digunakan Lion Air saat itu mengangkut 200-an penumpang karena menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900 ER. Dengan demikian Lion Air merugi Rp 24 juta per penerbangan karena merugi 20 persen dari pendapatan tiket.
(Tribunnews)
0 komentar:
Posting Komentar