NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Senin, 13 Juni 2011

Evaluasi Lion Air Bidik Kru dan Armada


Kementerian Perhubungan masih mengevaluasi kinerja Lion Air terkait dengan sejumlah keterlambatan penerbangan di maskapai itu beberapa waktu lalu. "Proses evaluasi masih berlangsung," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bhakti Singayudha Gumay akhir pekan lalu.

Menurut Herry, kantornya belum menetapkan target penyelesaian evaluasi lantaran ada sejumlah aspek yang harus ditinjau, termasuk kesiapan kru dan armada pesawat terhadap rute yang beroperasi. "Kami membutuhkan waktu. Evaluasi terkait pengaturan penjadwalan, bukan kelayakan udara," ujarnya.

Berdasarkan hasil evaluasi itu, pemerintah menilai kelayakan manajemen operasional. Jika jumlah kru dan pesawat yang dimiliki tak sebanding dengan rute yang dioperasikan, tidak tertutup kemungkinan Kementerian meminta maskapai mengurangi jumlah rute.

Pada 5 Juni lalu, pesawat Lion Air terlambat terbang hingga lima jam di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. Keterlambatan sempat pula terjadi di rute Jakarta-Medan pada 6 Juni. Pesawat rute Jakarta-Makassar kembali terlambat pada 10 Juni di Bandara Soekarno-Hatta.

Juru bicara Lion Air, Edward Sirait, mengatakan perusahaannya sudah bertemu dengan Kementerian pada Jumat pekan lalu. Ia menjelaskan, penyebab delay adalah ketidaksesuaian jadwal penerbangan. "Antara modul yang satu dan yang lain tidak nyambung," katanya.

Namun Edward enggan menjelaskan lebih terperinci hasil evaluasi tersebut. Tapi Lion Air akan terus melakukan perbaikan sistem penerbangan. Apalagi, akibat keterlambatan itu, perusahaannya ikut merugi. "Kerugian sedang dihitung. Ada kemungkinan hasil perhitungannya keluar pekan depan," ujarnya.


(Tempo Interaktif)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts