Mestinya penumpang sudah berangkat pada pukul 11.50 WIB. Namun pesawat dari Jakarta baru tiba sekitar pukul 12.30. Ditunggu-tunggu, hingga pukul 14.00 para penumpang tak juga diminta naik ke pesawat.
"Setiap kali ditanya, katanya jadi berangkat. Tapi tak berangkat-berangkat juga. Ada yang mau tukar tiket dengan uang tapi tak boleh," ujar Yanti yang akan berangkat ke Jakarta bersama ibunya. Hingga sekitar pukul 14.00, penumpang mulai resah.
Apalagi ada beberapa dari mereka yang harus melanjutkan perjalanan ke kota lain. Termasuk Zein, penumpang asal Singapura yang akan meneruskan perjalanan ke Surabaya dengan menggunakan kereta. Jika sesuai jadwal, kereta tersebut sudah akan berangkat pukul 18.00 WIB.
Mereka akan rugi bila ketinggalan kereta, karena sebanyak 10 tiket eksekutif seharga Rp 330 ribu sudah dibeli. Beberapa penumpang mulai gerah dan bertanya ke petugas. Bahkan beberapa penumpang sempat marah besar, karena petugas yang ditanyai malah marah-marah.
"Akhirnya semua yang di ruang tunggu itu serbu petugasnya. Mereka marah karena tak berangkat juga. Petugasnya pun bukan ngaku salah dan minta maaf, malah marah-marah juga. Akhirnya penumpang yang emosi mukul petugas itu," sebut Yanti.
Petugas yang dipukul terlihat akan membalas, akhirnya beberapa penumpang lain merangsek maju. Petugas tersebut sempat merasakan dua bogem mentah bersarang telak di wajahnya. Petugas yang berada di balik meja ruang tunggu sempat terdesak, karena meja tersebut sempat didorong beramai-ramai oleh penumpang.
Penumpang lain yang bernama Teri juga sempat naik pitam. Karena petugas terkesan tak perduli dengan nasib penumpang, akhirnya ia membopong plang besar yang bertuliskan hak dan kewajiban penumpang serta maskapai, jika pesawat tertunda keberangkatannya.
"Saya sempat emosi. Habis itu saya istighfar," ujar Teri yang mengaku pada Senin (13/6) sudah harus melapor ke Uinversitas Indonesia, karena akan mengambil program S2. Aksi Teri tersebut tergolong nekad, pasalnya seharusnya ia tidak melakukan hal tersebut.
Karena di bahu kanannya pernah dioperasi dan dipasangi pen, sehingga ia tidak boleh mengangkat benda berat. Usai melakukan aksi tersebut, ia mengaku bahu kanannya terasa sakit. Tapi tak sia-sia, pada pukul 15.00, para penumpang diberi makan nasi.
Sebelumnya penumpang yang kecewa sudah minta pengembalian uang. Rencananya mereka akan mengejar pesawat dari Batam. Namun hal tersebut tidak diperbolehkan pihak maskapai. "Pertama- tama memang tak boleh tukar uang. Tapi setelah dipukul itu, semua jadi boleh," kata Yanti. (tb/opi)
Penumpang Diinapkan di Hotel
DI anatara para penumpang yang kecewa karena batal berangkat tersebut, Irwan yang termasuk kecewa berat. Bagaimana tidak, pegawai di Kementerian Dalam Negeri ini seharusnya sudah berangkat sejak Jumat (10/6).
Ia mengaku rombongan mereka yang berjumlah 10 orang di tinggal pesawat. Seharusnya pesawat berangkat pukul 11.50 WIB. Mereka tiba di bandara pukul 10.45. Namun saat akan chek-in, mereka ditolak dengan alasan pilot tak mau lagi menerima.
Akhirnya rombonga yang tinggal empat orang tersebut, terpaksa naik penerbangan lain dengan membayar biaya tambahan sebesar Rp 140 ribu per orang.
"Padahal tangganya masih ada, tapi kami ditolak. Tadi saya bilang sama mereka, kalian ini kualat sama saya. Bayangkan saja sekarang mereka rugi lebih banyak lagi," ujar Irwan.
Tidak hanya itu, Irwan juga kecewa karena keesok harinya rombongan tersebut harus berangkat ke Pontianak dengan pesawat Garuda pukul 10.00. Akhirnya rombongan itu minta refund dan menukar tiket dengan Sriwijaya yang
akan berankat Minggu (12/6).
Namun tetap kecil kemungkinan mereka akan bisa mengejar penerbangan ke Pontianak. Apalagi Irwan dan rekan-rekan sudah kehabisan pakaian bersih. Beberapa penumpang lain juga menukar tiket pesawat.
Dari informasi terangkum, kerusakan pesawat terjadi landing. Pesawat mengerem dengan keras dan baru bisa berhenti tepat di ujung landasan. Aksi mengerem keras tersebut membuat roda depan rusak.
Karena tidak memungkinkan untuk melanjutkan penerbangan, akhirnya pukul 18.40 para penumpang yang akan tetap terbang dengan Batavia Air diinapkan di Hotel Pelangi dan Furia.
(Tribunnews)
0 komentar:
Posting Komentar