NIKMATI LAYANAN TRAVEL PRIBADI, BOOKING DAN CETAK SENDIRI TIKETNYA

BIRO TIKET PESAWAT ONLINE

BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA

Jika Anda Bisa Mengetik dan Akses Internet, Anda Sudah Memiliki Syarat yang Cukup Untuk Menghasilkan Uang dari Bisnis Tiket Pesawat Online

Rekan Netter ...

Prospek Bisnis online di bidang penjualan tiket pesawat masih sangat besar peluangnya, selama perusahaan penerbangan masih ada dan dunia pariwisata terus berkembang, bisnis tiket tiket pesawat masih layak untuk dipertimbangkan, hal yang perlu diperhatikan adalah menjamurnya pusat penjualan tiket dimana – mana, sehingga daya saing semakin tinggi, perlu suatu terobosan yang inovatif agar tetap bersaing sehat. Ini lah yang menjadi pertimbangan birotiket.com sehingga membuka peluang bisnis online menjadi biro tiket pesawat secara online dengan modal sedikit tetapi hasil yang sangat luar biasa..



KEUNTUNGAN APA SAJA YANG AKAN ANDA DAPATKAN ?

1. Proses reservasi / booking bisa dilakukan darimana saja dan kapan saja di seluruh wilayah Indonesia.

2. Data yang transparan langsung dari airline.

3. Proses reservasi langsung dilakukan dari sistem airline.

4. Anda bisa mencetak sendiri tiket anda dan penumpang anda bisa langsung terbang.

5. Pembayaran melalui transfer bank sehingga bisa lebih cepat dan akurat.

6. Anda bisa menjual kembali tiket tersebut kepada orang lain dengan harga pasar.

Selain beberapa keuntungan di atas, masih banyak lagi keuntungan yang akan anda dapatkan jika bergabung bersama kami, selengkapnya silahkan klik disini


BISNIS YANG BIASA TETAPI MEMILIKI
POTENSI PENGHASILAN YANG LUAR BIASA


Bergabung? silahkan klik disini


Rabu, 08 Juni 2011

Nunun Naik Pesawat ke Frankfurt, Transit di Singapura


Imigrasi ternyata mendeteksi Nunun Nurbaetie berangkat ke luar negeri dari Jakarta, pada 23 Februari 2010, untuk kepergian ke Frankfurt, Jerman. Tersangka suap cek pelawat Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia itu diketahui menggunakan penerbangan dengan rute Jakarta-Frankfurt.

"Tapi dia enggak sampai ke Frankfurt," kata Juru Bicara Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM Bambang Catur kepada Tempo melalui telepon, Selasa malam, 7 Juni 2011. "Di tengah perjalanan itu, dia transit di Singapura. Setelah itu tak kembali ke Indonesia."

Saat itu, menurut Bambang, belum ada surat cegah yang dikeluarkan pihaknya. Imigrasi juga belum menerima permintaan dari pihak mana pun untuk mencegah istri mantan Wakil Kepala Polri Adang Daradjatun itu. Cegah baru ditetapkan pada Nunun pada 24 Maret 2010. "Jadi, kepergian dia saat itu sah," ujarnya.

Dalam catatan Imigrasi, permintaan cekal itu diajukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melalui suratnya tertanggal 24 Maret 2010 dengan nomor KEP-146/01/3/2011. Dua hari kemudian, keluar surat siar Direktur Penyidikan dan dan Penindakan Imigrasi berlaku dari 26 Maret 2010 sampai 26 Maret 2011. Namun, sayang, pencekalan itu terlambat dilakukan. Nunun, yang saat itu masih berstatus sebagai saksi sudah ke luar negeri dan tidak kembali lagi.

Pada 1 April 2011, dua bulan setelah KPK menetapkan Nunun sebagai tersangka, Imigrasi kembali memperpanjang pencegahan Nunun ke luar negeri. Namun, posisi Nunun masih di luar negeri. Sosialita itu dikabarkan berada di Singapura, Thailand, dan Kamboja meski pada 26 Mei 2011 kepemilikan paspornya dicabut.b

Meski baru ditetapkan sebagai tersangka, Februari 2011, KPK baru dua kali memeriksa Nunun, itu pun pada 2010. Dalam pemeriksaannya, Nunun mengaku banyak lupa atas atas kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004 yang dimenangi Miranda Swaray Goeltom.

Keluarga dan pengacara berkukuh Nunun sakit dan sedang berobat ke Singapura lantaran mengidap penyakit lupa. Keluarganya pun merahasiakan keberadaan Nunun di Negeri Singa. "Yang berkepentingan kan KPK," ujar pengacara Nunun, Partahi Sihombing.

KPK sempat mendapatkan informasi bahwa Nunun berada di Thailand. Pekan lalu, empat anggota tim KPK dikirim ke Negeri Gajah Putih itu untuk menegosiasikan pemulangan Nunun. Karena tak menemukan, tim hanya menyerahkan dokumen kasus Nunun kepada Pemerintah Thailand.


(Kompas.com)

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts