Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Demikian pula badan pesawat juga tidak mengalami kerusakan berarti. Mika, seorang penumpang yang menjadi penumpang Susi Air mengatakan, saat akan terbang, pesawat yang membawa 10 penumpang itu dalam kondisi normal, tidak terdengar gangguan mesin ataupun apapun bentuknya.
"Kami tidak mendengar bunyi ataupun atau gejala kerusakan. Kami baru tahu setelah pesawat terperosok ke dalam parit," ujar Mika, di Bandara Bintuni sembari mengatakan meski sempat kaget semua penumpang baik baik saja.
"Saat tergelincir, pilot mengatakan, penumpang tetap tenang dan jangan tergesa- gesa, saat turun dari pesawat," kata Mika, mengulang ucapan pilot.
Sementara Pilot Blair dan Co Pilot Udit yang ditemui wartawan enggan menjelaskan kronologis kejadiannya. Alasannya, sesuai aturan perusahan, ia dilarang memberi komentar kepada publik. "Sorry we can say anything, thank you," ucap Blair.
Pantauan Radar Sorong (Group JPNN), setelah pesawat terperosok ke parit, tidak lama berselang, puluhan masyarakat yang datang ke lokasi kejadian langsung membantu menarik badan pesawat keluar dari parit. Selanjutnya pesawat Susi Air itu didorong ramai-ramai ke parkiran pesawat dekat Kantor Bandara Bintuni. Kejadian ini seketika jadi tontonan masyarakat di sekitar Bandara.
Akibat gagal terbang, pihak Susi Air mengembalikan uang 100 persen kepada 10 penumpang yang batal berangkat. Hingga berita ini ditulis tadi malam, tim teknisi Susi Air telah tiba di Bintuni dan tengah memperbaiki pesawat yang gagal terbang tersebut.
(JPNN.com)
0 komentar:
Posting Komentar