Para penumpang Garuda (GA 504) tujuan Bandara Soekarno - Hatta - Pontianak berhamburan keluar dari pintu darurat setelah melihat percikan api di mesin pesawat saat hendak take off, Selasa (7/6) sekitar pukul 14.10 Wita. Selanjutnya, para penumpang dievakuasi ke gate F5 kendati tidak ada korban jiwa.
VP Corporate Communication Garuda Indonesia Pujobroto membenarkan adanya gangguan pada pesawat GA 504. Saat pesawat hendak take off pesawat biasanya ditarik dahulu dengan menggunakan (push back). Lalu mesin distarter.
"Saat distater beberapa kali, mesin tidak nyala. Lalu oleh Kapten Purwo Triatmoko, diputuskan dilakukan pengecekan. Setelah dicek, lalu dilakukan starter lagi. Ternyata ada sisa bahan bakar yang banjir di pipa pembakaran, maka timbul percikan api," kata Pujobroto saat dihubungi wartawan, kemarin.
Saat percikan terlihat dari mesin, kata Pujubroto, salah penumpang melihatnya. Saat itu juga penumpang tersebut membuka pintu emergency exit karena panic. Setelah dibuka paksa, tangga turun berbentuk sliding langsung keluar.
Melihat hal itu, penumpang lain juga ikut panik, dan ikut turun melalui tangga sliding itu. Selanjutnya 102 orang penumpang yang ada dibawa ke boarding lounge untuk beberapa saat beristirahat menunggu pergantian pesawat.
Menurut Pujobroto, kepanikan penumpang GA 504 memang bisa dimaklumi, mengingat seringkali terjadinya kecelakaan pesawat. Namun, sisa bahan bakar yang ada di pipa pembakaran itu bisa menguap jika dibiarkan beberapa saat. "Kepanikan itu bisa kami maklumi. Tapi kami menjamin, itu hanya peristiwa biasa," ujarnya.
Petugas pemadam kebakaran yang ada di Bandara Soekarno - Hatta sempat memadamkan percikan api tersebut. Ketika dilakukan pengecekan, tidak ada kerusakan pada pesawat GA 504 dengan tipe 737 - 400 itu. "Tapi pesawat itu kami ganti dengan tipe 737 - 300, untuk menerbangkan penumpang ke Pontianak jam 17.50," ucapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary PT Angkasa Pura II, Hari Cahyono pengelola Bandara Soekarno - Hatta, mengatakan bahwa pihaknya coba membantu peristiwa yang menimpa mitranya, Garuda Airline. "Dengan kemampuan yang ada, kami coba membantu. Tapi kejadian itu tidak terlalu mengerikan," ujarnya.
(JPNN.com)
0 komentar:
Posting Komentar