Keluhan calon penumpang Lion Air yang jadwal penerbangannya sering ngaret sampai ke telinga anggota Komisi V DPR. Lion Air akan diingatkan seputar komitmennya dalam pelayanan.
"Kita sudah dengar bahwa Pak Menteri Perhubungan, Pak Freddy, sudah menegur Lion Air terkait seringnya keterlambatan. Kita apresiasi itu," kata Ketua Komisi V DPR (Bidang Transportasi) Yasti Soepredjo di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (7/6/2011).
Yasti menyatakan, maskapai harus mengikuti ketentuan di mana setiap keterlambatan harus diinformasikan. Para calon penumpang juga diberi makan dan minum sesuai ketentuan.
Pihaknya akan memanggil manajemen Lion Air atas insiden "penyanderaan" dan "pembajakan" pesawat oleh penumpang beberapa hari ini.
"Kita dari Komisi V akan memanggil Lion Air untuk mengingatkan kembali komitmennya tentang pelayanan," ujar Yasti.
Yasti mengatakan, tidak hanya Lion Air yang dipanggil. Semua maskapai akan dikumpulkan untuk diingatkan. "Kalau hanya Lion yang dipanggil bisa saja kejadian ini terulang lagi di maskapai lain. Kita ingin semuanya tidak ada masalah," kata Yasti.
Menurut dia, pemanggilan Lion Air menunggu pembahasan anggaran dengan mitra kerja Komisi V selesai. "Mungkin minggu depan kalau pembahasan RAPBN sudah selesai," kata Yasti.
Sejak Sabtu akhir pekan lalu, sejumlah calon penumpang mengeluhkan lamanya delay pesawat Lion Air. Misalnya saja, calon penumpang JT 095 rute Pekanbaru-Jakarta juga mengaku ditelantarkan pada Minggu (5/6). Pesawat yang seharusnya berangkat pukul 18.15 WIB, namun hingga 23.30 WIB tak kunjung terbang. Penumpang pun mengamuk dan hampir 'membajak' pesawat. Akhirnya para calon penumpang diterbangkan pukul 02.30 WIB.
Penumpang Lion Air tujuan Jakarta-Palu juga merasa berang. Menurut salah satu penumpang, Sam Purnama, seharusnya pesawat berangkat pada Minggu (5/6) pukul 17.00 WIB. Namun hingga pukul 22.00 WIB tak ada kepastian.
Akhirnya, para penumpang protes. Dua pilot pesawat dan empat kru yang melintas di bandara mereka 'sandera' pada Minggu malam. Drama 'penyanderaan' berakhir pada pukul 02.00 WIB. Para penumpang menuju Palu pun kini diterbangkan menggunakan pesawat Sriwijaya Air.
Peristiwa serupa terjadi lagi pada Senin (6/6) malam. Pesawat JT 564 rute Jakarta-Yogya yang seharusnya berangkat pukul 18.00 WIB baru diberangkatkan sekitar 22.30 WIB. Penumpang kesal karena tidak ada penjelasan dari maskapai dan tidak ada petugas di ruang boarding. Seorang petugas Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta 'disandera' sejumlah penumpang.
(Detiknews)
0 komentar:
Posting Komentar