Hal ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan masa tiga tahun silam, seat load factor Garuda untuk rute tersebut hanya berkisar 60%.
Menurut General Manager Garuda di Osaka, Asa Perkasa, hal utama yang mendorong peningkatan itu adalah beralihnya destinasi liburan sebagian warga Negeri Matahari Terbit itu dari Korea dan China yang dinilai terlalu mahal.
Sejak tahun lalu masyarakat Jepang dihadapkan pada kenyataan bahwa perekonomian mereka tidak tumbuh seperti diharapkan. Apalagi setelah ada bencana tsunami. Kini banyak orang Jepang lebih memilih Bali dan daerah sekitarnya sebagai daerah tujuan liburan mereka. Tidak lagi ke China atau Korea, kata Asa di Osaka, Jumat (3/6).
Namun, Garuda juga diuntungkan sejak maskapai Japan Airlines (JAL) tidak lagi menerbangi rute Denpasar-Osaka mulai tahun lalu. Ketika JAL masih melayani rute tersebut, tingkat seat load factor Garuda tidak pernah beranjak dari 60%.
Setelah JAL menghapus jalur Denpasar Osaka, Garuda pun mulai menambah jumlah penerbangan. Jika sejak 1995 Garuda hanya melayani rute Denpasar-Osaka lima kali penerbangan setiap pekan, sejak Oktober 2010 jalur tersebut diterbangi setiap hari oleh pesawat Garuda jenis Airbus A320.
Kami berharap Juni tahun ini, situasi (perekonomian Jepang) diharap kembali normal sehingga Garuda dapat meraup lebih banyak lagi penumpang untuk rute tersebut. Maklum kami memang menjual destinasi, ujar Asa seraya menambahkan bahwa mayoritas penumpang Garuda ke Bali adalah wisatawan.
Asa memaparkan selain rute Denpasar-Osaka, Garuda juga melayani jalur Denpasar-Tokyo, Jakarta-Tokyo, dan Denpasar-Nagoya. Untuk rute Denpasar-Tokyo dan Jakarta-Tokyo, Garuda bersaing dengan dua maskapai Jepang yakni JAL dan All Nippon Airlines (ANA).
Untuk rute Denpasar-Nagoya, Garuda juga bermain sendiri seperti halnya jalur Denpasar-Osaka. Namun, tingkat seat load factor Denpasar-Nagoya baru sekitar 70%, tambah Asa.
Sebelum bencana tsunami, Tokyo menjadi pasar potensial bagi maskapai penerbangan karena menjadi daerah tujuan bisnis para pengusaha Tanah Air. Tetapi pasca-bencana tsunami, banyak pengusaha mulai mengalihkan tujuan bisnisnya ke Osaka dan sekitarnya.
Untuk mempertahankan seat load factor, manajemen Garuda di Osaka juga mulai membidik calon penumpang yang potensial seperti tenaga kerja Indonesia di Jepang dan mahasiswa.
Tahun ini kami berhasil menggaet sekitar 3.000 tenaga kerja Indonesia yang sudah meneken kontrak dengan agen di Jepang. Kami juga sudah mendapatkan calon penumpang, yakni para perawat dari Indonesia yang akan segera bekerja di Jepang, ungkap Asa.
Tidak hanya para wisatawan, tenaga kerja, dan mahasiswa yang menjadi target potensial bagi Garuda. Pasar kargo pun menjadi garapan yang tidak kalah seriusnya. Saat ini, Garuda perwakilan Osaka berhasil mendapatkan order untuk mengangkut komoditas ikan tuna sebanyak 300 ton setiap bulan.
Jumlah ini akan terus bertambah mengingat produk ikan laut Indonesia cukup disukai oleh konsumen di Jepang, tutur Asa...................................
Sumber: Media Indonesia
Berita Lengkap: http://www.mediaindonesia.com/read/2011/06/03/231188/21/2/Penumpang-Garuda-Rute-Denpasar-Osaka-Meningkat
0 komentar:
Posting Komentar